Kamis, 27 Desember 2012

Rancangan yang harus di kuasai oleh mahasiswa teknik sipil

Menjadi mahasiswa teknik sipil merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi sebagian pelajar SMA yang baru saja lulus di jenjang sekolah menengah atas. Selain termasuk jurusan yang bergengsi, menjadi mahasiswa jurusan teknik sipil membutuhkan ilmu eksak dan pengetahuan alam yang tinggi sehingga tidak semua pelajar dapat dengan mudah masuk ke jurusan teknik sipil. Dari segi peluang kerja, menjadi sarjana teknik sipil sangat banyak terbuka peluang kerja. Mulai dari menjadi pegawai negeri, karyawan perusahaan, kontraktor, konsultan, bahkan menjadi dosen sekalipun. Tapi tahukah anda, bahwa dalam masa mengenyam pendidikan di jurusan teknik sipil dituntut untuk ahli dalam menghitung dan merencanakan?

Menghitung yang dimaksud disini adalah, seorang sarjana teknik sipil harus mampu mengatasi masalah mengenai perhitungan-perhitungan khusus dalam merencanakan dan membangun sebuah konstruksi, baik konstruksi secara struktural maupun non-struktural. Pada awal masa perkuliahan, mahasiswa diberikan materi dasar tentang perhitungan-perhitungan yang umum bahkan khusus yang diharapkan mampu mengasah ketajaman tingkat ketelitian. Oleh karena itu, mahasiswa teknik sipil sejak awal semester sudah mengenal mata kuliah seperti, Kalkulus, Mekanika Rekayasa, Fisika Dasar, Statistika,Mekanika Tanah, Mekanika Fluida dll. Setelah mendalami ilmu perhitungan dasar, maka tahap selanjutnya adalah mengenal karakteristik bahan serta analisa ilmu-ilmu perancanangan dan teknik menggambar manual maupun menggunakan software seperti AutoCAD, Chief Architect dll.

Mengenal karakteristik bahan, analisa, dasar-dasar perancangan sangat penting dilakukan sebelum memulai rancangan inti teknik sipil. Dengan menguasai perhitungan dan analisa diharapkan mahasiswa dapat terbantu dalam melaksanakan perancangan-perancangan umum dan khusus. Setidaknya ada 5 jenis perancangan yang minimal harus dikuasai oleh calon sarjana teknik sipil, selebihnya adalah rancangan penjurusan/bidang. Rancangan penjurusan/bidang dilakukan tergantung pilihan mahasiswa dalam mengambil penjurusan kuliah seperti bidang Struktur, Transportasi, Hidroteknik, Manajemen Rekayasa Konstruksi, dan Geoteknik. Macam-macam penjurusan ini juga tergantung dari kebijakan serta kurikulum di masing-masing kampus teknik sipil di seluruh Indonesia.
Kelima rancangan yang minimal harus dikuasai oleh mahasiswa teknik sipil antara lain adalah :
  1. Rancangan Anggaran Biaya
  2. Rancangan Konstruksi Geoteknik
  3. Rancangan Bangunan Air dan Irigasi
  4. Perencanaan dan Perhitungan Material Jalan Raya
  5. Perencanaan Konstruksi Gedung I

Rancangan – rancangan diatas tentu saja mungkin berbeda tiap kampus, tapi pada intinya sama saja hanya nama mungkin yang berbeda. Mari kita review rancangan-rancangan diatas satu persatu.
Rancangan Anggaran Biaya atau lebih dikenal mahasiswa dengan singkatan RAB, adalah perancangan kebutuhan biaya dari suatu konstruksi. Bisa rumah, gedung, jalan dan jembatan. Komponen-komponen yang dihitung di perancangan ini antara lain: volume pekerjaan, kebutuhan biaya material, biaya pekerja, biaya langsung, biaya tidak lansung sampai kepada biaya pajak dan upah kontraktor/konsultan jika menggunakan jasa kontraktor dan konsultan.
Rancangan Kontruksi Geoteknik meliputi perhitungan pembebanan suatu konstruksi seperti rumah atau gedung dan penyelidikan daya dukung tanah terhadap konstruksi diatasnya. Setelah itu dilakukan perenanaan pondasi yang tepat untuk bangunan tersebut. Untuk data-data daya dukung tanah biasanya dapat digunakan data primer maupun data sekunder.
Rancangan Bangunan Air dan Irigasi adalah rancangan yang menitikberatkan pad aperencanaan pengairan suatu kawasan persawahan, mulai dari masa tanam, kondisi iklim, kebutuhan air serta pengelolaan sumber daya air. Dalam rancangan ini juga direncanakan bangunan air seperti bending dan bendungan.
Rancangan Jalan Raya adalah merencanakan sebuah trase jalan dari sebuah peta kontur yang direncanakan akan dibangun konstruksi jalan diatasnya. Perancanga ini meliputi perhitungan trase jalan, panjang jalan, penetapan lengkung horizontal dan lengkung vertikal serta kebutuhan material jalan tersebut.
Perencanaan Konstruksi Gedung adalah menghitung pemakaian konstruksi atap kayu, baja pada bangunan lantai 2 atau lebih. Selain itu pada perancangan ini juga dihitung analisa momen pada pekerjaan beton bertulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar